Jenis Keris Pemilih dan Pamor Keris Yang Kurang Baik – Hal ini tentu saja ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi serta ada beberapa kondisi tertentu yang wajib di ketahui, sebelum memastikan keris tersebut tidak cocok atau kurang baik untuk kita miliki.
Yang paling umum terjadi, ketidak cocokan ini dikarenakan cara mendapatkannya yang kurang tepat, misalkan keris warisan leluhur, memaharkan dari teman atau keris – keris yang di temukan secara tidak sengaja.
Namun, lebih dari hal itu, banyak sekali faktor yang jauh lebih penting yang perlu Anda ketahui , dan mungkin tidak banyak di share oleh kebanyakan orang di luaran sana.
Faktor – Faktor tersebut antara lain:
1. Adanya Gangguan Tertentu, Ketika Seorang Empu Membabar Sebuah Pusaka.
Seperti yang kuta ketahui bersama, bahwasanya empu membuat sebuah pusaka adalah berdasarkan pesanan dari seorang kesatria, raja atau orang – orang yang memiliki tujuan khusus. Ada kemungkinan ketika sang Empu memulai sebuah prosesi melantunkan doa atau kidung serta ritual – ritual tertentu, di ganggu oleh hal – hal gaib kiriman dari musuh si pemesan pusaka tersebut. Sehingga fokus dari sang empu menjadi buyar dan kurang sempurna. Hal ini bisa berakibat sangat fatal kepada hasilnya.
2. Faktor dari Pamor itu Sendiri.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa jenis corak dan bentuk paor ini sangat beragam sekali, jumlahnya bisa sampai ratusan. Dari sekian banyak pamor ini, tentu saja tidak kesemuanya memimliki tuah yang baik. Saya ambil contoh misalkan, Pamor Satria Wirang, Pamor Sujen Nyawa, Pamor Cengkiling, Pamor Yoga Pati, Pamor Tundung dan lain sebagainya.
Ketika Pamor – pamor yang kurang baik ini di miliki oleh seseorang, maka ada kemungkinan akan berakibat kurang baik bagi pemiliknya, keluarganya atau orang – orang di sekitarnya.
3. Ketidak Sesuaian Dhapur dengan Prosfesi atau Pekerjaan Si Pemilik.
Dhapur ini juga merupakan salah satu faktor yang penting, yang kemungkinan besar sering di abaikan oleh para kolektor pusaka. Salah satu contohnya adalah Dhapur Kebo Lajer. Dhapur ini akan lebih identik jika di miliki oleh seorang petani atau seorang peternak, dan akan kurang bagus jika di miliki oleh seorang pejabat pemerintahan, atau siapa saja yang memiliki profesi di bidang kepemimpinan. Keris Dhapur Sengkelat yang bagus jika dimiliki oleh para pejabat, dan sebaliknya akan kurang cocok jika dimiliki oleh seorang petani.
4. Pusaka Yang Cacat atau hasil Jadi Yang Kurang Maksimal.
Jika di awal tadi yang kurang sempurna adalah proses ritual sang empu dalam proses pembuatan pusaka, Kali ini yang kurang sempurna adalah hasil akhirnya. Misalkan Keris Pegat Wojo, Nyangkem Kodok, Pugus atau Putus, Ronggo Beser,
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Meskipun demikian banyak pemilik pusaka diluaran sana tidak mempercayai akan hal ini. Itu sah – sah saja, masing – masing dari kita memiliki kepercayaan yang berbeda terhadap Kecocokan Pusaka yang di miliki. Di sini RM. Ashraff Sigid hanya berbagi ilmu, agar keberdaan Keris sebagai warisan budaya leluhur bisa terus terjaga hingga anak cucu kita nanti. Salam Rahayu