Pamor Keris Pusaka – Fenomena Pusaka Keris memang tidak lagi seperti jaman nenek moyang kita terdahulu. Di era yang serba canggih dan modern seperti saat ini, kalangan muda Nusantara cenderung enggan dalam mewarisi dan melestarikan Budaya Nusantara. Oleh karena itulah RM. Ashraff Sigid memiliki sebuah Visi menjadi seseorang yang mampu menginspirasi para kalangan Muda untuk tetap menjaga dan melestarikan Budaya Nusantara khsusunya Keris Pusaka.
Tahapan – tahapan awal ketika Anda memulai mendalami dunia Tosan Aji khsusnya keris adalah mempelajari sisi Eksoteri (Bagian Luar Keris). Mempelajari Bentuk, Nama dan makna dari setiap bagian- Bagian dalam sebilah keris. Menurut RM. Ashraff Sigid nama Dapur dan Pamor adalah bagian bilah pusaka yang paling mudah untuk di pelajari, hampir semua pemula dalam dunia Tosan Aji memulai pemahamannya dari Kedua bagian ini. Meskipun sebenarnya ada bagian atau Ricikkan – Ricikkan lain, yang bisa kita pelajari dan gunakan, agar bisa semakin mudah dalam mengidentifikasi sebuah keris pusaka.
Pemahaman Sebuah Pamor Dalam Sebilah Pusaka
Setelah memahami dapur keris pusaka, tahap berikutnya adalah Anda wajib memahami nama nama Pamor Keris Pusaka. Nama untuk pamor keris berlaku juga untuk tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung, Pedang dsb. Khusus pamor yang pemilih yang biasanya diperuntukan untuk kedudukan tertentu atau karakter tertentu, sebaiknya di lakukan “Penayuhan” dahulu apakah cocok atau tidak sedangkan yang tidak pemilih bisa dimiliki oleh siapa saja. Penayuhan Sendiri dimaksudkan untuk lebih memahami karakter dari keris pusaka itu sediri.
Artikel Terkait:
Pada umumnya penamaan Pamor Keris Pusaka, misalnya Pamor Pari Sawuli (Padi Seuntai) mirip dengan padi yang seuntai, begitu juga Bawang Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya. Tetapi ada juga penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda tertentu seperti pamor Raja Abala Raja atau Pandita Bala Pandita, apalagi yang termasuk pamor titipan seperti Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing namun seolah mempunyai maksud tertentu.
Dua Pendapat berbeda Mengenai Penamaan Pamor Pusaka
Pertama, bila si Empu ingin membuat Ron Genduru tetapi gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka namanya harus tetap Ron Genduru tetapi Ron Genduru yang gagal dan bukan Ganggeng Kanyut.
Kedua, dilihat dari bentuk jadinya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana dari kedua pendapat tadi yang benar terserah pada penilaian kita masing-masing.
Perbedaan pendapat dalam dunia Tosan Aji adalah hal yang wajar dan bahkan sering terjadi. Perbedaan ini adalah sebuah tanda, betapa luasnya budaya yang ingin di wariskan oleh leluhur, kepada para penerusnya. Perbedaan Pendapat ini pun tidak akan menimbulkan efek apapun, terkecuali wawasan kita yang semakin meluas.
Penamaan Pamor Pusaka Secara Umum
Banyak Tosan Aji mempunyai gabungan atau kombinasi dari beberapa pamor. Ada pamor dibagian pangkalnya lain dengan bagian ujungnya dan ada pula terdapat dua pamor yang berbeda pada masing – masing sisinya. Ada lagi dalam satu pamor, terselip pamor lainnya.
Lalu bagaiman cara penamaannya ?
- Jika pamor itu merupakan kombinasi, satu sama lainnya terpisah menjadi dua atau tiga kesatuan pamor. Maka umumnya dinamakan sebagai pamor Dwi Warna(Jika ada dua pamor berbeda) atau Tri Warna (Jika ada tiga pamor yang berbeda).
- Sedangkan pamor yang satu menyelip kedalam pamor yang lain maka pamor yang satu dianggap pamor titipan dan nama pamor tetap menggunakan nama pamor yang lebih dominan.
Pamor Yang Menyatu Antara Bilah dan Gonjo
Ada lagi bentuk pamor yang merupakan kesatuan antara bilah dan ganjanya, jadi pamornya sebagian ada pada bilah dan sebagian lainnya pada ganja. Pamor dengan penampakan seperti ini, sering di sebut juga dengan Pamor Akrodiat.
Baca Juga: 7 Arti Mimpi Menayuh Keris |Bertemu Anak Kecil Hingga Hewan Buas
Chat Langsung Dengan RM. Ashraff Sigid Untuk PEMAHARAN dan KONSULTASI Pusaka.
RM. Ashraff Sigid – Kolektor Keris & Guru Spiritual