Pusaka Pengikat Wanita | Tombak Menur Segi Empat Era Majapahit

Rp6,000,000.00

Nama Pusaka : Tombak Menur Kerajaan Majapahit – Pusaka Pengikat Wanita
Dapur / Bentuk : Tomabak Pusaka.
Pamor / Lambang / Filosofi : Pamor Keleng
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kerajaan Majapahit.
Model Bilah Pusaka : Lurus.
Panjang Bilah-Gonjo Keris : – CM
Panjang Seluruh Keris : – CM
Asal Usul Pusaka : Dari Sang Mpu Wesi Aji Sakti (Empu Dalem).
Warangka : Kayu Kalimosodo
Garansi : Pusaka Dijamin Original

Tuah / Khasiat : Tuah Utama adalah lebih Ke Pengasihan, Sarana Perlindungan Rumah Dan Usaha, Mempermudah Rejeki Bagi Sang Pemilik, Melancarkan usaha/bisnis yang dikelola.

Deskripsi

Keistimewaan Pusaka Pengikat Wanita, Tombak Menur Segi Empat Era Majapahit

Tentang Pamor Tombak Menur Segi Empat, Pusaka Pengikat Wanita

pusaka pengikat wanitaPamor Keleng atau Keris kelengan adalah Keris yang tidak berpamor dan warna bilahnya menjadi hitam legam ketika diwarangi. Penempaan Keris ini biasanya sangat matang, sehingga memiliki pesona tersendiri bagi para penggemar Tosan Aji. Keris keleng lebih mengutamakan kematangan tempa dan juga kesempurnaan garap. Garap yang dimaksud meliputi keindahan bentuk bilah, termasuk semua ricikannya. Kesempurnaan garap bermakna ketepatan etika dan sopan santun kita, bisa juga bermakna keselarasan dengan lingkungan hidup.

Keris Keleng juga bisa menjadi bahasa untuk memahami tingkat kematangan Empu pembuatnya secara lahir maupun batin yang tidak lagi ingin menonjolkan kelebihannya. Sederhana namun menyimpan misteri yang dalam. Secara lahir bisa dilihat kesanggupan sang Empu dalam mengolah besi untuk menjadi matang dan presisi. Dalam penggarapan Keris tersebut juga dibutuhkan kecermatan dan kedalaman batin.

Kedalaman batin Empu diterjemahkan dalam bilah Keris yang hitam polos tidak bergambar yang mengisyaratkan jika sang Empu sudah menep (mengendap) dari keinginan duniawi. Makna yang disampaikan harus diterjemahkan dengan kedalaman rasa yang bersahaja dan efek yang ditimbulkan dari sugesti terhadap Keris keleng tersebut adalah, bahwa Keris tersebut mampu menjadi inspirasi tentang ketulusan/keikhlasan.

Ada juga yang beranggapan bahwa Keris keleng memiliki kekuatan secara isoteri lebih multifungsi dibandingkan dengan Keris yang berpamor karena Empu pembuatnya lebih mengutamakan isi daripada daripada keindahan fisiknya.

Tentang Dapur Tombak Menur Pusaka Dalem Kerajaan Majapahit

pusaka pengikat wanitaPusaka Tombak Menur, merupakan tosan aji yang digunakan untuk mengisi mahkota payung kebesaran atau payung agung (songsong) bagi seorang raja, bangsawan, atau priyayi pada masa lampau. Bentuknya beraneka macam mirip dengan tombak, yang paling banyak adalah bulat runcing, akan tetapi ukurannya jauh lebih kecil. Jaman dahulu payung songsong dengan atribut warnanya memiliki aturan (pakem) tersendiri yang merupakan salah satu tanda kepangkatan atau kedudukan seseorang.

Karena tempatnya di dalam payung, menur tidak seperti tosan aji lainnya, hampir tidak pernah dicuci dan diwarangi. Diyakini oleh sebagian masyarakat sebagai simbol pengayoman atau pelindungan, penolak hal-hal negatif, hingga sarana pendongkrak kharisma. Karena kecilnya, sejak pertengahan abad ke-20 tombak menur ada yang digunakan sebagai ‘isian” tongkat komando, terutama bila pemiliknya seorang tentara, polisi atau duduk di pemerintahan.

Filosofi Tombak Menur Pusaka Dalem Kerajaan Majapahit

pusaka pengikat wanitaOrang Jawa menyebut bunga melati yang kelopak bunganya biasa (tunggal) ya disebutnya melati, akan tetapi jika memiliki kelopak bunga bertumpuk atau susun disebut dengan menur. Bunga yang melambangkan kesederhanaan ini tumbuh liar dan berbunga kecil. Warnanya yang putih dan tidak mencolok melambangkan kesucian dan keelokan budi. Bunganya yang kecil menegaskan keberadaan siapa kita di hadapan Sang Pencipta, menyadarkan kodrat manusia, sebagai makhluk Tuhan yang sempurna namun tidak sempurna.

Aroma harum yang lembut dan tidak menusuk hidung memberikan relaksasi. Dari filosofi bunga menur di atas kita dapat belajar arti dari nilai kesederhanaan. Meskipun payung songsong terkesan mewah dan merupakan atribut kebesaran, dengan kehadiran menur di dalamnya akan menjadi sebuah pengingat (lokal wisdom) untuk menampilkan kemewahan yang sederhana, tidak berlebihan namun tetap sakral. Juga mengingatkan tingkah laku yang baik sebagai orang timur. Sebagai bangsa yang ramah, gemah ripah loh jinawi, kesederhanaan yang mencerminkan keelokan budi pekerti yang memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi siapapun. Karena kita kecil, tidak ada apapun yang pantas disombongkan dihadapan manusia apalagi di hadapan Tuhan sang pemilik hidup dan mati.

Note :

  1. Untuk Pemaharan, Deskripsi dan Gambar yang lebih detail tentang Pusaka Pengikat Wanita | Tombak Menur Segi Empat Era Majapahit. Silahkan Menghubungi R.M Ashraff Sigid dinomor : 0811 – 2888 – 540 (WA/SMS/TLP)
  2. Baca Tata Cara Pemaharan Disni!!
  3. Disclaimer, Jaminan Dan Garansi, Disini!!

*Selain Keris Bertuah Keris ini sangat Indah sebagai pusaka koleksi.

Loading