Keris Bertuah Kharisma & Kewibawaan – Keris Parungsari Pamor Bendho Segodo

Rp16,750,000.00

Nama Pusaka : Keris Parungsari.
Dapur / Bentuk : Parungsari.
Pamor / Lambang / Filosofi : Bendho Segodo.
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Mataram.
Model Bilah Pusaka : Luk.
Panjang Bilah-Gonjo Keris : – CM
Panjang Seluruh Keris : – CM
Asal Usul Pusaka : Dari Sang Mpu Wesi Aji Sakti.
Warangka : Ladrang Solo Kayu Sawo.
Pendok : Blewah Model Solo.
Mendak : Kuningan Sepuh Perunggu.
Garansi : Pusaka Dijamin Original.

Tuah/Khasiatnya :Tuah dari Keris ini lebih condong untuk kasepuhan dan kewibawaan. Agar pemilik Keris Parungsari memiliki kewibawaan dan kharisma yang tinggi sehingga disegani oleh semua orang, selain itu juga agar pemilik Keris ini senantiasa memiliki nama yang harum di masyarakat seperti aroma harum bunga sehingga akan disukai dan dihormati oleh semua orang. Sebuah harapan untuk meraih kehidupan yang tentram dan damai (adem ayem).

Deskripsi

Keistimewaan Keris Bertuah Parungsari Keris Parungsari Pamor Bendho Segodo

Tentang Pamor Keris Parungsari – Keris Bertuah Kewibawaan & Kharisma

keris bertuah parungsariKeris Bertuah – Bendho Segodo, Jika di artikan kedalam Bahasa Indonesia adalah Bendha sebesar Gada. Bendha disini bukan berasal dari bahasa Jawa yang berarti Barang, melainkan nama sebuah tanaman atau pohon. Bendha dalam Bahasa Sunda, di kenal sebagai tanaman yang di sebut Cariu (Semacam tumbuhan merambat yang bentuknya mirip seperti petai namun jauh lebih besar, isinya di pergunakan untuk memasak, kurang lebih sebesar telur mata sapi). Sedangkan Segada adalah sebesar Gada, Orang Jawa bisa menyebut benda yang di anggapnya lebih besar dari ukuran rata – rata dengan ukuran Segadha.

Pamor Bendha Segada tergolong pamor yang banyak penggemarnya. Bentuk gambaran pamor ini menyerupai bulatan bulatan pamor yang terangkai mengelompok rapat, tersusun dari bawah ke atas sepanjang bilah. Ditinjau dari terjadinya pamor,bendo sagodo tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuk gambaranya telah dirancang terlebih dahulu oleh sang Empu.

Menurut sebagian pecintanya, keris dan tombak dengan pamor bendo sagodo ini mempunyai tuah yang dapat membuat pemiliknya lebih gampang mencari rejeki besar dan mengumpulkan hasil yang banyak. Oleh karena itu, pamor ini banyak dicari oleh mereka yang hidup sebagai pedagang. Pamor ini tergolong tidak pemilih, dapat cocok dipakai oleh siapapun. Mas Ashraff Sigid memaharkan Keris ini karena banyak dari teman – teman beliau yang memintanya.

Tentang Dhapur Parungsari – Keris Bertuah Kharisma & Wibawa

Parungsari adalah salah satu bentuk dhapur keris berluk tiga belas. Ukuran Panjang bilahnya sedang. Keris ini memakai kembang kacang; ada yang memakai jenggot ada yang tidak, lambe gajahnya dua, sraweyan, sogokan rangkap, pejetan dan greneng. Sekilas mirip dengan dhapur Sengkelat, perbedaan diantara keduanya hanyalah, Jika Keris dhapur Parungsari mempunyai dua (2) lambe gajah, sedangkan dhapur Sengkelat hanya satu (1). Menurut literatur dhapur ini diciptakan pada masa pemerintahan Prabu Banjaransekar dari Pajajaran sekitar tahun jawa 1170 an.

Filosofi Parungsari, Tanaman Perlindungan Yang Menerima

Keris Bertuah ParungsariParung adalah Secara harfiah dapat diartikan sebagai hamparan elok bukit dan lembah yang dipenuhi oleh bunga-bunga yang indah. Seperti “Bukit Berbunga”, tempat yang indah untuk memadu cinta, Lagu yang diciptakan oleh Yonas Pareira dan dipopulerkan oleh Uci Bing Slamet pada tahun 1982. Irisan tanah secara vertikal akan menyulitkan beragam tumbuhan untuk dapat hidup disana, dan hanya tanaman pioneer saja yang mampu tumbuh dan berkembang disitu.

Selain menjadi tanaman perintis, merangkap juga sebagai tanaman perlindungan yang mampu menahan hempasan air hujan dan laju permukaan, sehinga meminimalkan resiko erosi. Disisi lain, banyak serangga yang hidup didalam bunga untuk sekedar menghisap nektar atau berlindung didalam rimbunya dedaunan.

Parungsari adalah bahasa pemahaman. Ada bukan karena diadakan, hadir bukan karena dihadirkan. begitu apa adanya, sehingga begitu mudah untuk dipahami, namun begitu sulitnya kita untuk bisa mencoba mengerti arti sesungguhnya. Parungsari adalah pembelajaran. Bila tidak pernah merasa tinggi, mengapa takut untuk jatuh, bila tidak merasa mulia, mengapa merasa dihinakan, bila tidak pernah bersama, mengapa takut untuk kehilangan.

Simbol Kecantikan, Kewibawaan dan Berbudi Luhur

Kolektor Keris bertuah - Keris ParungsariParungsari adalah simbol dari kecantikan budi atau suatu bentuk lain dari keikhlasan. Walaupun tidak ditanam ia tumbuh, tidak disirami ia mekar, seolah menerima keadaan apa adanya tanpa menuntut sebuah kondisi, di sisi lain malah banyak memberikan manfaat kepada sekitarnya, serta akan selalu meninggalkan kesan indah memanjakan mata siapapun yang melihat. Terangkum dalam keindahan peribahasa “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, Manusia mati meninggalkan nama “.

Keris ini melambangkan kehidupan yang tentram, damai dan indah seperti hamparan lembah yang ditumbuhi bunga-bunga. Begitu sejuk, damai, harum dan indah. Itulah makna Parungsari sebagai tuntunan dan harapan bagi pemiliknya agar bisa meraih kehidupan seperti makna Parungsari.

Tuah dari Keris ini lebih condong untuk kasepuhan dan kewibawaan. Agar pemilik Keris Parungsari memiliki kewibawaan dan kharisma yang tinggi. Sehingga disegani oleh semua orang. Selain itu juga agar pemilik Keris ini senantiasa memiliki nama yang harum di masyarakat. Seperti aroma harum bunga sehingga akan disukai dan dihormati oleh semua orang. Sebuah harapan untuk meraih kehidupan yang tentram dan damai (adem ayem).

Note : Untuk Deskripsi dan Gambar yang lebih detail tentang Keris Bertuah Parungsari Pamor Bendho Segodo, Silahkan Menghubungi kami  di nomor : 0811 – 2888 – 540 (WA/SMS/TLP).

*Selain Keris Bertuah Keris ini sangat Indah sebagai pusaka koleksi.

 

Loading