Keris Sombro Putut Sajen Pajajaran Pamor Adeg Mrambut (Sepasang)

Rp7,105,000.00

Nama Pusaka : Keris Pusaka Putut Sajen.
Dapur / Bentuk : Putut Sajen Pajajaran.
Pamor / Lambang / Filosofi : Adeg Mrambut.
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Pajajaran.
Model Bilah Pusaka : Lurus.
Panjang Bilah-Gonjo Keris : – CM
Panjang Seluruh Keris : – CM
Asal Usul Pusaka : Dari Sang Mpu Nyi Sombro.
Warangka : –
Mendak :
Garansi : Pusaka Dijamin Original.

Tuah/Khasiatnya : Perlindungan dan Tolak Balak, Memiliki kekuatan terutama sebagai penolak, ada yang menolak guna-guna, ada yang menolak wabah, angin ribut, banjir dan lainnya. Ada yang hanya menolak satu sifat ada yang beberapa sifat penolakan.

Deskripsi

Keistimewaan Keris Sombro Putut Sajen Pamor Adeg Mrambut

Tentang Pamor Adeg Mrambut

Pamor Adeg Mrambut ini sebenarnya adalah penggabungan antara dua pamor yang sekilas hampir sama, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. di bawah ini adalah ciri khas, kegunaan, dan juga sifat dari masing – masing pamor, baik pamor adeg maupun pamor mrambut. RM. Ashraff Sigid juga telah menjelaskan mengenai Keris Sombro Putut Sajen secara lengkap. Bagaimana Keriss ini di samaratakan dengan dhapur keris yang hampir sama seperti Omyang jimbe dan Putut Kembar.

Pamor Adeg Keris Sombro Putut Sajen

Keris Sombro Pusaka Putut SajenTampilan keris ini tak beluk dan sangat sederhana, pipih dan bilahnya tidak begitu tebal, demikian juga dengan sor-sorannya. sedangkan bentuk fisiknya bagaikan seorang gadis beranjak dewasa, anggun tanpa polesan. ini membuat siapa saja tertarik untuk memilikinya. adapun pamor yang menempel pada bilahnya, bentuknya garis lurus tidak terputus-putus yang membujur dari pangkal sampai ke ujung bilah.
Pamor Adeg termasuk kategori pamor rekan dan pemilih. yakni pamor yang bentuknya dirancang terlebih dahulu oleh si empu. sedangkan pusaka yang memiliki pamor sejenis dengan pamor Adeg adalah pamor Adeg Iras, bedanya kalau pamor Adeg Iras, garis lurus yang menempel dari pangkal sampai ke ujung bilah pusaka, bersinggungan dengan bagian ganja pusaka dan pada bagian ganja, garis-garis itu seolah-olah menyambung antara satu dengan yang lain sampai bagian pesi pusaka. Secara harfiah, nama  pamor ini dapat diterjemahkan sebagai lidi sebatang. sebab gambaran bentuk pamornya memang menyerupai sebatang lidi.
Seperti tertulis dalam buku primbon pusaka dan diyakini oleh para pecandu tosan aji, tuahnya yang terkandung dalam pusaka berpamor Adeg itu mampu untuk menangkal guna-guna, menghindari gangguan makhluk halus, angin ribut dan kebakaran.

Pamor Mrambut Keris Sombro Putut Sajen

Tampilan keris ini memiliki ganja yang lebar tapi memiliki gandik/tikel alis yang pendek dan pejetan yang kecil. Pamor ini menggambarkan rambut panjang dari ujung bilah hingga pangkal keris. Pamor ini dipercaya dapat menghindari dari bahaya, guna-guna dan gangguan makhluk halus. Pamor ini merupakan pamor rekan dan memilih yang berarti tidak semua orang dapat memiliki/cocok, hanya orang tertentu saja karena pamor ini dipercaya dapat mempengaruhi sifat dari pemilik keris dan pemiliknya diharapkan memiliki emosi yang stabil.

Tentang Dhapur Pusaka Keris Sombro Putut Sajen

Keris Sombro Pusaka Putut SajenDhapur Putut adalah salah satu dhapur keris lurus. Panjang bilahnya beragam, ada yang normal ada yang pendek. Selain itu, permukaan bilah keris dhapur Putut juga lebar dan rata. Gandik-nya diukir dengan bentuk orang duduk, atau seperti monyet duduk, tanpa ricikan lainnya. Seandainya ada ricikan hanyalah ri pandanatau thingil. Kata ‘Putut’ sebenarnya berarti pendeta atau pertapa muda, tetapi bentuk yang diukir pada gandik keris Putut kadang-kadang lebih menyerupai monyet duduk. Ada juga bentuk dhapur lain yang boleh dibilang sama dengan dhapur Putut. Yakni Putut Kembar, bedanya, pada keris dhapur Putut Kembar, bentuk Putut diukirkan bukan hanya pada gandik, tetapi juga di bagian wadidang keris. Di beberapa darah di Jawa Timur keris dhapur Putut dan Putut Kembar sering juga disebut keris Umyang. Sebutan ini sebenernya kurang tepat, karena Umyang sebenarnya bukan nama dhapur keris. Melainkan seorang nama Empu yang hidup pada zaman kerajaan Pajang.

Makna Putut,

Putut, dalam istilah Jawa bermakna Murid atau Santri atau Cantrik, seseorang yang berguru atau belajar ilmu (apa saja) pada seorang guru/resi/pandita dsb. Dan tampak dalam posisi duduk bersimpuh (bertapa) : menengadahkan tangan seperti posisi berdoa. Sebagai murid, untuk mencapai suatu ilmu, harus menjalaninya dengan proses tirakat, semedi untuk mencapai keheningan, kebersihan batin, tawakal dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa . Jika jiwa kita bersih, maka kita akan dengan mudah menyerap ilmu yang kita pelajari. Sebagai murid, atau orang yang sedang belajar harus bisa menjauhkan diri dari sifat sombong, congkak atau sifat merasa tahu. “rumongso biso harusnya biso rumongso“. Perlu membuka wawasan, mawas diri, rendah hati, sederhana, andhap ashor dan bersedia belajar dari orang lain. Itulah laku yang harus dijalankan oleh murid / santri / cantrik di jaman dulu, kemarin, sekarang serta jaman-jaman seterusnya. Itulah pakem sejati seorang murid.

Filosofi Pemberian Nama Umyang

Kembali ke masalah bias nama – dinamakan umyang karena Putut ini sibuk ngumyang (umek, sibuk, berusaha keras sambil ngomel dan berceloteh). Kata Umyang sendiri, menurut arti lain bahasa jawa adalah seseorang yang “ngumyang” atau menggigau/tidak sadar. Jadi figur manusia pada dhapur Putut tersebut dianggap sebagai prewangan yang membantu pemilik pusaka tersebut melancarkan maksud-tujuannya. Rasanya logika penamaan ini cukup masuk akal.

Ada pula yang mengatakan bahwa nama sebutan Umyang adalah sebutan bagi sepasang puthut/badjang dan “kegunaan” keris tersebut. Jenis keris umyang menurut mitos di masyarakat ada beragam. Ada Umyang Jimbe, Umyang Tagih, Umyang Beras, Umyang Panimbal, Umyang Tombak dan lain sebagainya. Melihat penamaan keris ini, bisa langsung ditebak bahwa tujuan utama sang pembuat dan pemilik keris ini berintensi mendapatkan bantuan atau pertolongan dari piandel tersebut. Umyang Jimbe dipercaya bisa membantu melancarkan usaha dan menghalau rintangan. Umyang Panimbal dipercaya bisa mendatangkan / memanggil rejeki. Umyang Tagih membantu pemiliknya menagihkan utang-utang orang lain kepadanya. Bahkan Umyang Beras diyakini bisa membuat beras yang ada di tempat beras tidak akan habis. Wallahualam.

Perbedaan Keris Putut Dan Umyang Jimbe

Keris Sombro Pusaka Putut SajenKarena sifat dapur keris Puthut sebagaimana terurai di atas, maka sangat kuat bahwa dikalangan pecinta keris, dapur Umyang lebih dimaknai sebagai keris klenik. Penggemarnya pun juga kebanyakan dari kalangan pengusaha atau pedagang. Padahal bila dicermati lebih dalam, kita bisa menggali banyak nilai filosofis keris dapur Puthut ini – dibandingkan sekedar berharap rejeki dari benda mati.

Dengan mendalami arti relief manusia pada dapur keris tersebut maka kita akan bisa membedakan arti relief Putut dengan relief Umyang. Posisi sikap keduanya sama yaitu sama-sama tangan menengadah ke atas, sama-sama memohon ke TUHAN YME. Hanya tujuannya yang berbeda karena spiritualitas yang berbeda. Yang satu (Putut) memohon pemahaman hidup (sejatining urip) – yang lain (Umyang) memohon instant jaminan kekayaan harta/materi duniawi. Dengan memahami dan menghayati arti yang berbeda maka kita akan menyerap energi yang berbeda pula. Jika kita condong memahami keris tersebut sebagai “bocah ngumyang” yang lebih ke urusan ‘duniawi’ maka energi kita juga akan lebih kemrungsung akan harta benda/materi. Jika kita melihat bocah sebagai puthut yang nyantri / murid. Maka kita akan lebih bersikap andhap asor dan tawakal di hadapan Yang Maha Kuasa. Serta penuh toleransi dengan sesama ciptaan-Nya.

Kesimpulannya,

Apabila dicermati dengan seksama besi keris Putut ini sangat bagus seperti keris-keris Sombro pilihan tangguh Pajajaran atau Tuban Pajajaran. Dalam hitam besinya tampak berserat agak kebiruan. Bahan pamornya meteorit, jika diamati ada nuansa mengkilat dan dop. Ini disebabkan unsur nikel atau titaniumnya terkonsentrasi pada saat pemanasan lalu mengelompok (njendel). Sedang unsur campuran dari jenis siderite menjadi dop (buram). Pamor yang menghias bilah seolah-olah ngambang, tipis dan tidak menancap ke dalam. Mengingat keris ini menempati urutan buruan para kolektor. Disamping juga dhapur Putut sangat rawan dengan segala macam owah-owahan-nya menjadikan keris ini langka di pasaran. Dan kalaupun tersedia di pasaran nilai maharnya lumayan tinggi.

Note : Untuk Deskripsi dan Gambar yang lebih detail tentang Keris Sombro Putut Sajen Pajajaran Pamor Adeg Mrambut, Silahkan Menghubungi kami  di nomor : 0811 – 2888 – 540 (WA/SMS/TLP).

*Selain Keris Bertuah Keris ini sangat Indah sebagai pusaka koleksi.

Loading

Tag :

  • keris putut sajen kecil