Keris Jaran Guyang Pamor Tetesing Warih

Rp90,700,000.00

Nama Pusaka : Jaran Guyangl.
Dapur / Bentuk : Jaran Guyang.
Pamor / Lambang / Filosofi : Tetesing Warih.
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Mataram.
Model Bilah Pusaka : Luk 7.
Panjang Bilah-Gonjo Keris : – CM
Panjang Seluruh Keris : – CM
Asal Usul Pusaka : Dari Sang Mpu Wesi Aji Sakti.
Warangka : Gayaman Yogya Kayu Timoho.
Garansi : Pusaka Dijamin Original.

Tuah / Khasiat : Asmara, Pengasihan, Pemikat, Jodoh dan Kelancaran Karir (Pemikat Umum).

Deskripsi

Keistimewaan Keris Pusaka Jaran Guyang Pamor Tetesing Warih

Tentang Pamor Keris Jaran Guyang (Jaran Goyang)

Pamor Tetesing Warih, adalah salah satu bentuk gambaran pamor yang menyerupai tetesan tetesan air yang tidak teratur. Tetesing Warih tergolong pamor mlumah dan tidak memilih, siapa saja dapat memilikinya. Bentuk gambarnya berupa bulatan bulatan kecil tidak teratur di antara pamor Wos Wutah.

Jenis Pamor Keris Pamor Tetesing Warih dipercaya mempunyai tuah yang baik untuk membantu pemiliknya mencari rejeki . Sampai kira-kira tahun 1920-an, yang disebut pamor Udan Mas adalah Pamor Tetesing Warih ini. Sebab pada zaman duiu, yang disebut pamor Udan Mas haruslah pamor Tiban.

Tentang Dhapur Jaran Guyang

Dhapur Jaran Guyang, merupakan salah satu bentuk dapur keris luk tujuh. Ada juga yang menyebutnya dapur Kapal Guyang. Meskipun demikian menurut Mas Ashraff Sigid, banyak yang menyebut keris ini dengan sebutan Keris Jaran Goyang. Ukuran panjang dan lebar keris ini normal. Bilahnya nglimpa, gandiknya polos dan tipis, menggunakan blumbangan dan tingil, meski terkadang tidak menggunakan tingil melainkan greneng wurung. Ciri yang menonjol dari dapur ini adalah pejetan-nya yang memanjang ke atas sampai pertengahan bilah. walaupun pada umumnya pejetan bersifat dangkal tak begitu kentara. Dipercaya bahwa keris berdhapur Jaran Guyang cocok untuk mereka yang suka memburu wanita.

Definisi Jaran Guyang sendiri berarti kuda (jaran) yang dimandikan (guyang). Karena itu,filosofinya adalah kuda merupakan binatang yang senang dimandikan. Jika sang pemilik atau manusianya dengan senang hati dan sukarela memandikan kuda maka binatang tersebut akan menurut dan patuh. Hal tersebut merupakan simbolisasi terhadap hubungan antar manusia yang berlandaskan kasih sayang.

Tujuan Mulia Dari Sang Empu Dalam Sebilah Keris Jaran Goyang

Tujuan seorang empu membuat keris itu tentu tidak untuk tujuan pragmatis, melainkan demi untuk mengajarkan ajaran-ajaran luhur, melalui bentuk dapur, ricikan, dan pamor sebuah keris pusaka. Keris jaran guyang yang sering diartikan sebagai keris pengasihan, sebenarnya menyimpan makna dalam hal asmara menurut filosofi jawa. Seperti diketahui, asmaragama bagi orang jawa juga mempunyai sebuah dimensi spiritual.

Seks dalam pengertian jawa bukan nafsu, melainkan merupakan gerbang awal manusia untuk memahami dua konsep utama dalam religi budaya Jawa yaitu konsep sangkan paraning dumadi (berhubungan dengan asal kehidupan) dan konsep manunggaling kawula-Gusti (tujuan hidup yang utama yaitu bersatu dengan Tuhan).

Memandang langgam keris Jaran Guyang ini sekilas kita akan diperlihatkan keris-keris Majapahit. Tidak salah lagi, keris Jaran Guyang bertangguh Mataram Senopaten ini masih tidak bisa lepas dari pengaruh gaya keris tangguh sebelumnya (majapahit). Dimana kesan wingit langsung bisa didapat, bentuk luk dan wilah yang ramping,tantingan ringan, besi yang tampak  hitam kebiruan, padat dan halus serta karakter pamor yang nyeprit (sedikit) adalah beberapa pengaruh tangguh Majapahit, sedangkan gandik yang lebih tegak dan lebih tinggi akan lebih cocok dimasukkan ke era Mataram Awal (Senopaten).

Note : Untuk Deskripsi dan Gambar yang lebih detail tentang Keris Jaran Guyang Pamor Tetesing Warih, Silahkan Menghubungi kami  di nomor : 0811 – 2888 – 540 (WA/SMS/TLP).

*Selain Keris Bertuah Keris ini sangat Indah sebagai pusaka koleksi.

Loading