Keris Pusaka Terlengkap Bergaransi 100% ASLI

Keris Pusaka – Maha Karya Nusantara

Keris Pusaka memiliki makna yang sangat mendalam bagi peradaban Masyarakat Jawa. Keris Secara garis besar dapat di artikan sebagai “Ageman” Atau Pakaian. Bagi leluhur Jawa Keris bukan hanya semata – mata senjata tikam berjenis belati, banyak filosofi alur kehidupan yang di sematkan oleh Sang Empu saat Prosesi pembuatannya sebagai warisan yang di tujukan untuk anak cucunya.

Mas Ashraff Sigid – PIMPINAN PERKUMPULAN PECINTA TOSAN AJI INDONESIA (PTAI)

Menurut Beliau, ada empat Pusaka yang menjadi simbol kehidupan peninggalan leluhur bahkan wajib di miliki Orang Jawa, terutama generasi muda. Keempat empat nya adalah pusaka yang berdhapur lurus, runcing dan tajam.

Cek Legalitas (PTAI), Disini

Falsafah Orang Jawa mengatakan, Keempat Pusaka ini adalah Doa sapu jagad. Disisi lain merupakan perwujudan dari doa Sang Empu untuk Perjalanan Hidup Manusia. Banyak yang mempercayai, jika Orang Jawa memiliki keempat Pusaka ini dalam koleksi keris nya. Maka, Orang tersebut akan mudah untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Tak heran Banyak orang yang berburu keempat pusaka ini. Keempat Keris Berdapur Lurus ini adalah Brojol, Tilam Sari, Tilam Upih, dan Keris Jalak Sangu Tumpeng.

Keris Pusaka Brojol, Sebagai lambang keluar dari segala permasalahan yang di hadapi.

Keris Pusaka Tilam Sari, Melambangkan Sebuah keluarga yang Sakinah, Mawadah dan Warohmah.

Keris Pusaka Tilam Upih, Merupakan simbol dari Jiwa pemikir dan Sosok yang penurut kepada sang Guru.

Keris Pusaka Jalak Sangu Tumpeng, Serba tercukupi, sudah tidak kurang sandang dan pangan.

Selain empat koleksi keris di atas juga masih banyak Keris yang memiliki dapur lain, yang bisa di gunakan untuk masing – masing tujuan. Diluar dari makna inti dan tuah dari keris peninggalan Nenek Moyang, kita juga wajib menjaga Keris sebagai peninggalan budaya yang luhur. Agar peninggalan budaya terkhusus Tosan Aji tidak hilang di telan masa, Terlebih Keris Indonesia telah terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 25 November 2005.

A Masterpiece Of The Oral And Intangible Heritage Of Humani.